Rabu, 05 Oktober 2011

Kembali Ke Fitrah Kehidupan Umat Islam


اللهُ أكْبَرُ   × 9
اللَّهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيرًا وَسُبْحَانَ اللَّهِ بُكْرَةً وَأَصِيلاً، لاَ إِلَهَ إِلاًّ اللَّهُ وَلاَ نَعْبُدُ إِلاَّ إِيَّاهُ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُونَ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَه وأعزّ جنده وَهَزَمَ الأَحْزَابَ وَحْدَهُ، لاَ إِلَهَ إِلاًّ اللَّهُ اللهُ أكْبَرُ، الله أكبر وَللهِ الْحَمْدُ.
أما بعد، } أيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمْ وَاخْشَوْا يَوْمًا لاَ يَجْزِي وَالِدٌ عَنْ وَلَدِهِ وَلاَ مَوْلُودٌ هُوَ جَازٍ عَنْ وَالِدِهِ شَيْئًا إِنَّ وَعْدَ اللَّهِ حَقٌّ فَلاَ تَغُرَّنَّكُمُ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا وَلاَ يَغُرَّنَّكُمْ بِاللَّهِ الْغَرُورُ {،
وقال تعالى: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا ادْخُلُوا فِي السِّلْمِ كَافَّةً وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ .


Allâhu Akbar 9X, Lâ ilâha illaLlâhu HuwaLlâhu Akbar, Allâhu Akbar WaliLlâhilhamd.


Ma'âsyiral Muslimîn RahimakumuLlâh,
Alhamdulillâhi Rabbi al-âlamîn, segala puji kita panjatkan ke hadhirat Allah Swt, Tuhan semesta alam. Dialah Pencipta dan Penguasa langit dan bumi dan segenap alam raya. Dialah satu-satunya Dzat yang wajib disembah dan tiada sekutu bagi-Nya. Dia pula yang telah memberikan anugerah kepada kita petunjuk hidup yang lurus, dîn yang haq, dan risalah yang adil lagi sempurna, yakni Islam.
Shalawat dan salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada baginda Rasulullah Saw, beserta keluarga, para shahabatnya, dan seluruh pengikutnya yang berjuang tak kenal lelah untuk menerapkan dan menyebarluaskan risalah Islam ke seluruh pelosok dunia hingga akhir zaman.



Allâhu Akbar 3X, WaliLlâhilhamd


Ma'âsyira al-Muslimîn Rahimakumullâh,
        ٍSetelah kita lalui bulan penggemblengan fisik dan mental serta intelektual oleh Allah SWT di bulan Ramadhan yang penuh berkah itu, semoga Allah SWT berkenan memberikan derajat muttaqin kepada kita sekalian.  Semoga bulan Ramadhan 1430H yang telah kita lalui dengan shiyam dan qiyam Ramadhan betul-betul membakar dosa-dosa kita dan membuat kita hari ini di, di tanggal 1 Syawal ini, betul-betul memulai lembaran baru tanpa dosa. 
        Dan semoga taqarrub kita kepada Allah SWT selama sebulan penuh di bulan Ramadhan meningkatkan kesadaraan kita akan hubungan kita sebagai hamba Allah SWT dengan Sang Khalik Penguasa Langit dan Bumi, dan semakin sadar bahwa misi hidup kita di dunia hanyalah beribadah kepada-Nya, baik secara khusus seperti sholat, shaum, dan bayar zakat, juga ibadah secara umum seperti bekerja, menuntut ilmu, dan berdakwah mengajak manusia ke jalan Allah SWT.  Dengan melaksanakan ibadah shiyam Ramadhan dan berbagai aktivitas ibadah yang menyertainya, serta situasi dan kondisi umat yang kondusif dalam kebersamaan ibadah kepada Allah SWT seperti yang tampak pada ramainya suasana I’tikaf di berbagai masjid pada sepuluh malam terakhir, terasa sekali indahnya dan nikmatnya hidup dalam kesempurnaan ibadah serta kepasarahan secara menyeluruh kepada Allah SWT.   
        Masuk dan larut dalam suasana kehidupan Islam yang menyeluruh itu tentu akan menjadi lebih indah manakala bisa kita  wujudkan kembali pada hari ini dan seterusnya sekalipun bulan Ramadhan telah berlalu.  Dan inilah yang diperintahkan oleh Allah SWT agar kita wujudkan sebagaimana firman-Nya:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا ادْخُلُوا فِي السِّلْمِ كَافَّةً وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ
Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu. (QS. Al Baqarah 208).



Allâhu Akbar 3X, WaliLlâhilhamd


Ma'âsyira al-Muslimîn Rahimakumullâh,



Kehidupan yang bagaimana  yang ditunjukkan oleh Islam buat kita sehingga kita terkategori masuk Islam secara kaffah dan tidak mengikuti langkah-langkah setan?








Di dalam tafsir Jalalain diterangkan bahwa firman Allah SWT di atas turun terhadap sejumlah orang mantan Yahudi yang masuk Islam, yakni Abdullah bin Salam dan para sahabatnya, namun mereka masih mengagungkan hari Sabtu dan membenci onta setelah keislaman mereka.  Ayat tersebut merupakan teguran atas sikap mereka sebagai orang yang sudah bersyahadat menyatakan diri masuk Islam yang seharusnya hidup sesuai Islam secara total.  Firman Allah agar orang-orang mukmin, apapun asal agama dan kepercayaannya,  masuk  ke dalam Islam secara total, maknanya adalah masuk kedalam seluruh kehidupan yang ditegakkan syariat Islam  dalam seluruh aspeknya.  Ibnu Katsir dalam tafsirnya menyatakan bahwa secara umum Allah SWT memerintahkan kepada para hamba-Nya yang beriman yang membenarkan Rasul-Nya agar masuk ke keseluruhan Islam dan syariatnya serta beramal melaksanakan perintah-perintah-Nya dan meninggalkan seluruh larang-larangan-Nya semaksimal mungkin. 



        Dari uraian tersebut jelaslah bahwa kehidupan Islam yang kaffah adalah kehidupan yang diterapkan di dalamnya syariat Islam secara menyeluruh.  Dan orang-orang mukmin yang hidup di dalamnya adalah melaksanakan seluruh titah dan peraturan Allah SWT.  Kalau orang-orang mukmin menahan diri dari makan, minum, dan hubungan suami istri di siang hari sebulan penuh di bulan Ramadhan adalah lantaran iman kepada perintah Allah SWT dalam ayat: “Kutiba ‘alaikumus shiyam, diwajibkan kamu berpuasa” (QS. Al Baqarah 183), maka  orang-orang mukmin juga siap mengorbankan jiwa dan harta untuk berperang menegakkan kalimat Allah karena iman kepada ayat: “Kutiba alaikumul qital, diwajibkan kamu berperang…” (QS. Al Baqarah 216).


Dan kehidupan Islam yang kaffah dengan penerapan syariatnya akan menjaga keselamatan jiwa siapapun yang menjadi warga negara, karena secara kolektif umat Islam wajib menegakkan hukum qishash (hukum balas bagi pembunuh dan penyerang fisik tanpa alasan syar’i), sebagaimana firman-Nya : “Kutiba alaikumul qishash, diwajibkan kalian melaksanakan qishash..” (QS. Al Baqarah 178).

Allâhu Akbar 3X, WaliLlâhilhamd
Ma'âsyira al-Muslimîn Rahimakumullâh,






        Dengan demikian hukum syariat Islam tidak terbatas pada ibadah-ibadah ritual, tapi meliputi segenap peraturan yang wajib ditegakkan dalam aspek pemerintahan, ekonomi, dan hukum-hukum pidana sebagaimana yang sudah pernah diterapkan di negeri ini di masa para kesultanan Islam sebelum datangnya penjajah Belanda yang melikwidasi hukum-hukum Islam dan menggantinya dengan hukum-hukum kolonial Belanda yang sekuler itu. Sayangnya, setelah penjajah Belanda meninggalkan negeri ini, hukum-hukum Islam yang dilikwidasi penjajah Belanda tersebut belum dikembalikan kepada posisinya.  Dan para penguasa yang melaksanakan pemerintahan sejak Indonesia merdeka hingga hari ini justru mempertahankan hukum sekuler warisan penjajah itu.   Padahal melaksanakan hukum-hukum sekuler Belanda hakikatnya adalah meninggalkan hukum-hukum Allah SWT dan mengikuti perintah-perintah setan yang sudah jelas dilarang umat ini mengikutinya.  Sebab, setan pasti menyuruh kepada keburukan buat kita.  Allah SWT berfirman:



{ إِنَّمَا يَأْمُرُكُمْ بِالسُّوءِ وَالْفَحْشَاءِ وَأَنْ تَقُولُوا عَلَى اللَّهِ مَا لا تَعْلَمُونَ } [البقرة: 169]،


Sesungguhnya syaitan itu hanya menyuruh kamu berbuat jahat dan keji, dan mengatakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui (QS. Al Baqarah 169).

Dan setan tidak hanya mengajak kepada kesengsaraan hidup di dunia dengan system-sistem ekonomi dan social politik yang mereka rekayasa, seperti sistem komunis dan kapitalis, juga pasti akan mengajak umat manusia ke dalam kesengsaraan abadi di akhirat kelak.  Allah SWT berfirman:
 و { إِنَّمَا يَدْعُو حِزْبَهُ لِيَكُونُوا مِنْ أَصْحَابِ السَّعِيرِ } [فاطر: 6]؛  
karena sesungguhnya syaitan-syaitan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala (QS. Fathir 6).
        Oleh karena itu, tugas orang-orang mukmin yang telah lulus dalam penggemblengan selama bulan Ramadhan adalah menjelaskan kepada umat yang awam ini tentang keburukan, kepalsuan, dan bahaya sistem setan dengan segala kesengsaraan yang ditimbulkannya serta berjuang bersama-sama umat untuk menggantikannya dengan syariat Allah SWT yang kaffah yang akan menjamin kebahagiaan hidup manusia di dunia dan akhirat. 
Selanjutnya, marilah kita tundukkan diri kita dengan segala kerendahan hati, sambil menengadahkan tangan kita, untuk memanjatkan doa ke hadirat Allah Swt, Dzat Yang Mahakuasa, dan Mahaperkasa untuk kemenangan perjuangan umat Islam membebaskan diri dari dominasi sistem setan imperialis kapitalis, untuk membangun kehidupan yang sesuai dengan fitrahnya sebagai hamba Allah SWT, yaitu kehidupan Islam yang terwujud dalam pelaksanaan  syariah-Nya secara kaffah.
Barakallahu lii  walakum! 

Tidak ada komentar:

"MAJELIS RASULULLAH SAW"

"MAJELIS RASULULLAH SAW"









"PERADABAN BARU ISLAM (FITRAH MANUSIA)"

Seaching Blog