Senin, 19 Desember 2011

Perang Ahzabpun berkibar

Sample image
Sample image
Lihatlah wahai saudara dan khususnya para dai bahwa ketika dakwah Rosululloh shollallohu 'alaihi wasallam semakin berkembang dan semakin banyak pengikutnya maka semakin banyak pula musuhnya. Orang-orang dari berbagai bangsa dan suku dengan berbagai latar belakang dan beragam pengalaman telah banyak yang masuk Islam dan hijrah serta bergabung dengan kaum muslimin di Madinah. Bersamaan dengan itu, musuh mereka pun dari berbagai bangsa dan suku dengan beragam pengalaman pula menempuh jalan untuk merintangi dakwah ila-Alloh yang tidak sanggup dibendung oleh kekuatan kaum Fir'aun, 'Ad, dan Tsamud yang memiliki istana-istana dan gunung-gunung yang dipahat menjadi perumahan. Maka sungguh betapa bodohnya umat manusia yang tidak mengambil pelajaran dari para pendahulunya.


Sebab Terjadinya Perang

Menggali Parit
Perang ini disebut Perang Ahzab karena dalam peperangan ini tentara iblis bersekutu dari berbagai bangsa dan kabilah, yaitu: Quraisy, bangsa Arab dari kabilah Ghothofan dan sekutunya, serta bangsa Yahudi. Bahkan kaum munafikin pun tak mau ketinggalan. Alhasil, kekuatan mereka (tentara sekutu) mencapai 10.000 personil, sedang kekuatan kaum muslimin hanya 3.000 personil. Harus diketahui bahwa istilah ahzab dalam al-Qur'an adalah para umat yang sepakat dalam memusuhi para nabi.

Perang ini juga disebut dengan Perang Khondaq (parit) karena Rosululloh shollallohu 'alaihi wasallam dan para sahabat menggali parit sebagai siasat perang untuk melindungi Madinah dari kepungan musuh dan memperkecil kekalahan.
Quraisy merasa tidak berdaya melenyapkan Rosululloh shollallohu 'alaihi wasallam dan para sahabat jika mereka bertindak seorang diri. Terlebih setelah melihat apa yang mereka alami pada Perang Badar, Uhud, dan kerugian-kerugian lain dari pembajakan yang dilakukan oleh kaum muslimin terhadap kafilah dagang mereka selama ini. Oleh karena itu, pada tahun ke-5 H, mereka menyusun strategi baru yaitu bersekutu dengan kabilah-kabilah yang lain dari bangsa Arab dan bangsa Yahudi. Hal ini sangat tepat bagi mereka karena orang-orang kafir di sekitar jazirah mulai merasakan ancaman dakwah Islam, terlebih lagi Yahudi Bani Nadhir dan Bani Qoinuqo'yang telah menuai buah pahit akibat pengkhianatan mereka sehingga diusir oleh Rosululloh shollallohu 'alaihi wasallam dari Madinah. Maka tokoh-tokoh Yahudi tersebut berangkat ke Makkah untuk mendorong Quraisy berperang melawan kaum muslimin serta memuji agama jahiliah. Mereka menemui kabilah Ghothofan dan menyatakan kaum Yahudi dan Quraisy telah bersyarikat untuk memerangi kaum muslimin.
Ketahuilah bahwa perang adalah khid'ah atau siasat tipu daya. Sebab itu, siasat pada suatu peperangan berbeda dengan siasat pada perang yang lainnya. Tentara kaum muslimin yang jauh lebih sedikit jumlahnya daripada pasukan musuh dan dikepung dalam kota, siasat perangnya jelas berbeda dengan siasat ketika Perang Badar atau Uhud pada tempat yang terbuka. Tatkala Rosululloh mendengar berita kedatangan pasukan ahzab, beliau memerintahkan para sahabat untuk menggali parit atas usulan Salman al-Farisi karena beliau memiliki pengalaman dari negerinya (Persia) tatkala mereka berperang melawan Romawi jika mereka dikepung musuh dalam kota maka mereka menggali parit untuk menghalau musuh.

Tidak ada komentar:

"MAJELIS RASULULLAH SAW"

"MAJELIS RASULULLAH SAW"









"PERADABAN BARU ISLAM (FITRAH MANUSIA)"

Seaching Blog